Belajar tentang Arti Belajar di dalam Rimba

Saya lupa tepatnya kapan mendengar nama Butet Manurung, yang pasti jauh sebelum Indonesia Mengajar nge-hits sekarang ini. Perjuangan Butet Manurung mengajar anak-anak Rimba membuat saya takjub dan kagum. Jalan yang ia tempuh, membuat saya bermimpi untuk [juga] berbagi kebahagiaan kepada anak-anak di pelosok Indonesia.

Bandung, 5 Desember 2013 – 20.30

Dengan Flo saya berencana untuk nonton film 99 Cahaya di Langit Eropa. Hah, alih-alih nonton film itu kami malah tertarik untuk menonton Sokola Rimba. Sebuah film garapan Mira Lesmana dan Riri Riza yang bercerita tentang perjuangan Butet Manurung mengajar anak-anak Rimba.

Walau larut malam, dan penontonnya (akhirnya) hanya 8 orang, tapi Sokola Rimba adalah klimaks dari perjalanan saya hari itu. Obat untuk jiwa yang rindu kembali bercengkrama dengan anak-anak kecil, dengan tatapnya yang penuh mimpi.

Dari awal hingga akhir film ini diputar, hati saya dipenuhi dengan perasaan yang sesak. “Ya, kapan saya akan kembali menjejaki jalan itu (lagi)?”

“Rimba, aku kan datang berbekal cinta yang hanya bisa kau rasakan” sayup sayup OST Sokola Rimba mengalun di akhir film.

Ya, berbekal cinta..saya akan kembali menapaki jalan itu kembali 🙂 Bismillah


Dan, ironis, disebelah studio 6 ini…film murahan berjudul Taman Lawang sedang diputar dengan penonton yang lebih ramai. What the hell

Bundle Of Joy – Mocca

When you’re not around, I just think of you
I feel you close to my heart, It’s like we’re never apart

Then EAR to EAR, my lips START TO STRETCH
I feel happy again, giggling again
I thank you for all, you’re the bundle of joy for me

And when I feel down, and thing’s just stuck in my mind
I remember the things that you said, and those bad jokes that you made

You’re my bundle of joy…
That a smile starts to show, i feel ALL IT GLOW
When you just make me happy
You’re my bundle of joy, and thank you for all my love

Hayu Urang Ngangkot

Kalo Jakarta macet pada hari Senin – Jumat, maka Bandung macet pada hari Senin – Minggu. Bayangkan. Senin – Jumat, Bandung disesaki oleh penduduknya sendiri. Sedangkan Sabtu- Minggu, Bandung disesaki oleh wisatawan. So, berjalan-jalan di kota kecil ini menjadi hal yang sangat melelahkan.

Segala rupa yang menyesaki kota Bandung adalah mobil pribadi, motor pribadi, dan angkot. Solusi untuk Bandung yang ga lagi macet sebenarnya sederhana, mulai tinggalkan mobil dan motor pribadi, beralihlah ke transportasi publik (baca: angkot). Saya dulu angkoters loh, tapi semenjak angkot itu: Ngetem ga jelas, bau rokok, supirnya maksa, suka ngomong kasar, nyetirnya bahaya, suka berhenti sembarangan, dan banyak copet, maka sejak saat itulah saya memutuskan untuk naik motor pribadi. Dan sejak saat itu juga, saya menjadi salah satu penyumbang kemacetan Bandung. Hiks.

Nah, baru aja saya liat video ini. Video ajakan untuk kembali naik angkot. Video ajakan untuk bareng-bareng mengurai kemacetan Bandung dengan cara naik angkutan publik. Video tentang: Angkot Day. Apa itu? gerakan yang mengajak warga Bandung untuk kembali naik angkot. Taglinenya: 1 Hari, 1 Trayek, Angkot Nyaman, Aman, Tertib dan Gratis. 20 September 2013 trayek: Kalapa Dago. Ahay

Semoga kelak, apa yang kita mimpikan tentang transportasi publik yang nyaman, aman, tertib, tepat waktu, dan terjangkau bisa terealisasi ya…Biar Bandung ga macet lagi :). Kalo bukan kita yang berbuat, siapa lagi?

Video Pameran Foto Karya Anak Merapi

Toekang Poto proudly present:

Pameran Foto Karya Anak Merapi “Belajar dari Mereka”
17 – 21 Juli 2013 | 13.00 – 21.00 | Blok M Plaza, Jakarta

Rangkaian Acara:
1. Rabu, 17 Juli 2013 | 16.00 – 18.00
Pembukaan Pameran oleh Salim Segaf Al-Jufri* (Mensos RI)

2. Kamis, 18 Juli 2013 | 16.00 – 18.00
Talk Show “Terapeutik Fotografi” oleh Ruli Renata

3. Jumat, 19 Juli 2013 | 16.00 – 18.00
Panggung Kreasi Anak “Belajar dari Mereka”

4. Sabtu, 20 Juli 2013 | 13.00 – 15.00
Talk Show “Fotografi Kebencanaan” oleh Agus Suanto* (Kompas) & Mai Warman (tOekang poto frame Jogjakarta yang terjun dalam dokumentasi bencana)

5. Minggu, 21 Juli 2013 | 13.00 – 18.00
Penutupan dan Lelang foto karya anak Merapi | Talk Show Anak Merapi | Puisi Tokoh oleh Hidayat Nur Wahid*

cp. 0838 – 614 – 58699 (www.toekangpotoid.wordpress.com)

tOekangpoto Indonesia

Kami datang pada masa itu semata-mata ingin berbagi kebahagiaan dengan anak-anak Merapi. Mengabadikan situasi pada saat Merapi erupsi merupakan pengalaman yang sangat berharga. Betapa kita tak pernah tahu kapan Tuhan akan memanggil kita.

Namun, di tengah segala “kengerian” itu, Tuhan tetap titipkan asa pada kami, pada mereka. Secercah senyum yang masih dapat diusahakan, buah dari sabar dan syukur.

Belajar dari Mereka…..

Pameran Foto Karya Anak Merapi
17 – 21 Juli 2013
Blok M Plaza

hadirmu adalah senyum untuk mereka 🙂

View original post

[Food Photography] Foto Asap

Klo liat foto makanan yang keluar asapnya itu seru banget. Berasa masih fresh from the oven dan bikin efek mouth watering :p. Tapi, untuk dapet efek asap natural yang muncul dari makanan/minuman yang masih “hangat” itu susah-susah gampang. Proses pemotretan yang cenderung memakan waktu lama sangat memungkinkan efek asap ini sudah tidak muncul lagi. Nah, saya nemu video yang cukup konyol sebenernya, tapi lumayan untuk dicoba. Tentang bagaimana memunculkan efek asap buatan pada makanan