Lagi Bosen Motret

Pernah bosen motret? kalo saya “Sedang Bosan Motret”

Boleh dong ya sekali-kali – eh sering ding-. Udah beberapa bulan belakangan saya pisah ranjang sama si Niko (kamera Nikon D7000 saya yang ga beres-beres cicilannya. Kamera yang saya ganti strapnya menjadi strap Olympus, hingganya ia kini bertipe: Konimpus. Peranakan Nikon Olympus).

Oleh sebab apa saya bosan?

1. Foto wedding. Motret orang nikahan yang gitu-gitu aja, ngedit foto nikahan yang gitu-gitu aja kadang-kadang bikin stress sendiri. Hmmm, sejenis ga punya mood menghasilkan foto yang greget alias foto yang penuh emosi. Saya memang bukan tipikal fotografer yang mendewakan teknik tingkat tinggi, angle tingkat juragan, dan lighting tingkat tengkulak. Saya lebih senang larut dalam emosi pada peristiwa itu, dan menyampaikannya kembali lewat gambar 2 dimensi. Saya rindu foto-foto dengan tetesan air mata, ekspresi bahagia dan malu-malu para pengantin, ekspresi grogi, harap-harap cemas para orang tua, senyum lepas, dan lain-lain.

2. Foto makanan. Buku food photography yang saya beli beberapa saat lalu, mengingatkan pada tumpukan tantangan yang belum juga saya sentuh. Kapan saya tergerak untuk masaaaaak? >_< dan motret dengan khusyunya dipinggir jendela bercahaya banyak. Sebenernya bosen juga motret makanan yang saya beli di cafe. Harganya bikin dompet kerontang.

3. Ritme hidup yang gitu-gitu aja. Ya gitu-gitu aja, terjebak dalam rutinitas. Yang namanya rutinitas, ya peristiwanya itu-itu aja. Sesekali tampaknya butuh menyengajakan diri jalan-jalan ke suatu tempat yang mengikat saya pada sebuah emosi. Ada yang mau ngajak saya jalan-jalan? ga harus ke tempat indah kok.

Daaaan, itu juga yang membuat saya malas menulis di blog. Udahan ah cutinya *pukul2 muka pake kamera* hahaha.